Desa Nagreg Kendan

Seperti halnya Vibranium dari Wakanda pada Film Layar Lebar Superhero Black Phanter yang diproduksi oleh Marvel Studios, Desa Nagreg Kendan juga mempunyai sumber batu alam yang menjadi khas daerah desa ini. yaitu batu Kendan, sejenis batuan cadas, berongga, dan di dalamnya mengandung kaca (batu beling) berwarna hitam, yang biasa disebut dengan nama batu Obsidian.

Anang Rukanda (65), penambang batu tradisional di Kendan, mengaku tidak tahu batu kendan dipakai leluhur purba masyarakat Bandung. Dahulu,  batu yang keras dan tajam itu sebagai teknologi dalam menjalani kehidupan leluhur purba masyarakat Bandung.

"Yang saya tahu batu itu bisa dilebur dijadikan serbuk untuk penghias rumah. Dahulu, sewaktu saya kecil, masih ada rumah-rumah penduduk di Kendan yang setengah ke bawah dindingnya dilapisi serbuk batu Kendan. Jika terkena sinar, akan tampak berkilauan," ujar Anang di rumahnya di Kampung Ciawitali, Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten bandung.

Penggunaan batu kendan memang tidak berhenti saat besi ditemukan meski fungsinya bukan lagi sebagai bahan pembuatan perkakas. Oleh masyarakat modern, batu kendan dipakai sebagai lambang gengsi, untuk menjadi hiasan, pelapis dinding rumah, dan lapisan pada batu nisan.

Batu kendan tercipta dari letusan gunung api purba. Gunungpurba yang meletus ini diindikasikan lebih tua dari 2 juta tahun yang lalu. Besar gunung ini dapat diketahui dari jejak kaldera atau danau bekas letusan. Kaldera ini lonjong sepanjang 4-5 kilometer antara Cicalengka-Nagreg. Saat gunung ini meletus, lava yang menyembur dari dasar bumi terkena udara dingin dan membeku sangat cepat sehingga zat asam dan mengandung silika ini membeku menjadi batu obsidian (batu kendan). Sebaran batu ini juga ditemukan di kawasan Rancaekek, sekitar 7 kilometer dari Kendan.

Sumber : Tribunjabar.